Jumat, 02 Oktober 2015

Luka yang tak kunjung Usai ~

Hey Jul,
Masihkah kau mengingatku?! mungkin sedikit atau mungkin tidak sama sekali. Ah sudahlah mungkin kau sedang amnesia saat ini. Biar ku ingatkan tentang sesuatu setidaknya kau akan ingat walau sedikit. Beberapa minggu atau bulan yang lalu kau menginginkan aku untuk kembali padamu.Ingatkah itu ?!  Aku tidak menolak saat itu, aku hanya menginginkan bukti itu saja. Dan detik itu aku pun  berfikir “ mungkin tak sampai sebulan kamu akan bersama dengan orang lain, kecuali jika kamu benar2 serius “. Benar saja apa yang pernah terfikir olehku itu benar terjadi. Nyatanya tak sampai satu bulan kamu telah menuliskan nama orang lain dalam TL mu. Ah sudahlah seharusnya aku pun ikut bahagia
J

Mungkin saja kamu sudah melupakan semuanya. Tapi tidak untukku. Aku mengingat dengan amat sangat apa yang pernah kau ucapkan. Dari ucapan termanis hingga ucapan terkasar yang pernah kau lontarkan padaku. Bahkan hal – hal kecil yang kadang tak kau pedulikan, tapi kuingat jelas. Sakit memang mengingatnya. Namun setidaknya kau tahu !, Sekali dalam seumur hidupku, laki - laki yang menyakitiku dengan amat sangat bahkan tak pernah kurasakan sebelumnya. Meskipun masa kecilku, keluarga ku dan masa laluku pun juga mnyakitkan. Sekali ini saja !,  pria yang kufikir akan memberiku bahagia ternyata membuatku terluka. Kesalahan apa yg tengah kuperbuat hingga Tuhan mengirimkan laki - laki yang mengambil separuh mimpi & bahagiaku ini??
Biar ku ceritakan awal mulanya semua ini agar kau paham sakitnya,,
Awalnya aku hanyalah teman sekelasmu. Kamu yang setiap hari membuat ulah, membuatku jengkel, menggangguku, menjahiliku dan banyak hal yang kau lakukan padaku hingga saat itu aku membencimu mati – matian.  Namun, ternyata Tuhan membuat keadilan yang sulit kuterima. Tiba - tiba saja ada yang berkurang ketika ku menjalani waktu - waktu tanpamu. Tepatnya ketika kita dipisahkan karena tempat praktek yang berbeda. Mungkin semenjak itu rasa benci itu perlahan luntur dengan sendirinya menjadi rasa nyaman. Dan kita sering berbagi cerita saat ditempat berbeda itu. Kurang lebih setengah tahun kita menyimpan baik - baik apa yg tengah kita rasakan ini dari teman - teman. Hingga tepat satu tahun yang lalu kita mnjadi sepasang kekasih. Awal yang indah memang
J

Aku masih mengingat jelas kamu yang sering menungguku bahkan mengantarku pulang sore begitupun sebaliknya. Namun semua keindahan itu tak berlangsung lama, tak sampai 3 bulan semua itu berakhir.

Setelah libur sebulan kenaikan kelas, masuk sekolah untuk pertama kalinya. Aku bahkan tak mendengar sedikitpun sapamu. Tapi yah sudahlah, mungkin kmu sedang badmood atau apalah. Aku mencoba berpositive thinking. Hingga 2 minggu lamanya tak ada yang berubah, kamu masih acuh tak acuh. Tepatnya setelah itu aku mengirim pesan dan kau hanya menjawab sederhana lalu meminta “kita break dulu yah? “ jleb, serasa terhunus belati. itu menyakitkan sekali bukan ?! tanpa kutahu alasan yang pasti, kau hanya mngatakan “ aku males pacaran “  Tuhan, dosa apa yang telah kulakukan padanya?!  entah apa yang terfikir olehku saat itu.
Lalu esoknya kau mnanyakan “siapa pacarmu sekarang?” pertanyaan yang tak masuk akal bagiku. Lengkap sudah semuanya, lemes, nyesek, ngenes, galau bad guys :’(

Di lain hari kau kembali meminta “ besok setelah lulus kita bisa balikan lagi kan ?!” aku hanya mampu mengiyakan karna  aku tak tahu jawaban lain. Lain waktu kau mnyuruhku mencari laki - laki lain. Aku tak habis fikir denganmu, dengan sikap kekanakkanmu, dengan egomu, dengan sikap plin-planmu.
Hellow ini tuh masalah hati, masalah perasaan gak sebercanda itu juga kali. Setelah itu hari - hari ku terasa suram. Tak ada sapaanmu, tak ada perhatianmu bahkan aku seperti tak ada sama skali. Padahal setiap hari kita bertemu, setiap kali berpapasan aku seolah tembus pandang olehmu. Kau tahu tentang sikap, sifatku, tentang keluargaku, tentang khidupanku dan semua tentangku. Tapi, kau juga tega menanam luka untukku. Saat itu aku menyadari kau telah meninggalkanku begitu saja. Waktu itu aku ingin smua itu segera berlalu, masa – masa yang begitu menyakitkan.
Hingga masa itu telah terlewati.  Kita sama - sama telah melewati masa akhir sekolah. Dan semenjak itu kita jarang atau bahkan tak pernah bertemu. Sedikit lebih ringan rasanya.
Tepat diawal puasa, ketidaksengajaan ku melihat TL mu dengan adik kelas yang kukenal juga tahu antara kita. Suck !!! lalu kau memamerkan padaku, mengatakan bahwa aku cemburu. Jelas sekali kau kembali membahas masa lalu juga mnunjukkan kembali ketidakdewasaanmu. Setidaknya kau tak perlu membahas tentang kita, agar tak lebih menyakitkan. Namun kenyataannya apa yang kau katakan membuatku semakin sakit hati.
Tak lama. Tak sampai satu bulan kau tak lagi dengannya. Entahlah bagaimana perasaanku saat itu, setidaknya aku masih menyimpan harapan disana. Meski harapan itu tak sanggup menutupi rasa sakit hatiku padamu.
Nah, lalu stelah itu kau memintaku untuk kmbali padamu seperti dulu, mengulang kisah kita yang tertunda. Njirr !!!  Masih kurang kah kau menyakitiku ?! tak ckupkah semua luka yang kau berikan. Tak kah kau sadari luka yang kau berikan itu belum sembuh benar, lalu kau akan menambahnya lagi?! Mohon fikirkan lagi !!!
Dan semua terjadi seperti awal cerita ini. Kamu kmbali memamerkan dia, orang lain yg kini tengah mengisi hatimu. Apalah motivasimu untuk itu, tak penting juga bagiku. Agar aku cemburu kah ?! Whateverlah ! Aku hanya perlu mndoakan saja. Semoga dia adalah orang yang selama ini kau cari, orang yang akan membuatmu lebih bahagia, yang lebih mengerti & paham, yang mampu mengimbangimu, yang benar akan kau seriusi, seperti apa yang pernah kau katakan padaku dulu. Jangan menyia -nyiakan dia yang menyayangimu lalu setelah pergi kau baru menyadari artinya. Belajarlah bersikap dewasa. Semoga mimpimu akan tetap sama,  walau kini bukan aku lagi yang mendampingi. Semoga saja !

Aku tidak marah, sama sekali tidak ! Aku ikut bahagia melihatmu bahagia, hanya saja maafkan jika rasa benci ini tak bisa kubunuh. Aku sudah mencoba melupakan & menghapus semuanya. Namun, rasa benci itu tetap hidup, sekalipun aku tak pernah menunjukkannya didepanmu. Ketahuilah bersikap baik - baik saja didepanmu itu adalah hal tersulit yang pernah kulakukan meski sering kulakukan. Alasannya hanya sederhana, karna aku berada didepanmu, itu saja !



Untuk kamu yang sedang berbahagia,
terimakasih telah  dan pernah mbuatku bahagia sekaligus terluka
terimakasih untuk luka yang kau tanam teramat dalam ini
terimakasih untuk luka yang tak mampu kuobati dan aku yang tak pnah tahu cara mngobatinya
terimakasih telah mbuatku jatuh sehingga aku mampu berdiri kmbali meski tanpamu
terimakasih pnah hadir dan mnjadi cerita dlam hidupku.
ketahuilah,
aku tidak pernah mninggalkan ataupun mngkhianatimu
aku tidak pernah mngakhiri ataupun mminta smua ini berakhir
itu saja !!!
Ingatlah,  ini baru awal, cerita dan kisah ini belum berakhir jul
J
~NIQ '015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar